Keengganan anak ke sekolah bisa jadi dikarenakan anak mengalami fobia sekolah, yakni ketakutan yang luar biasa untuk berada di sekolah. Ketakutan ini bersifat irrasional (tidak masuk akal sehat), sehingga tidak mungkin dihibur dengan menyebutkan bahwa tidak ada yang perlu ditakuti di sekolah.
Apa Penyebabnya ?
Fobia sekolah umumnya disebabkan oleh pengalaman psikologis. Orang tua akan lebih mudah menerima alasan anaknya yang tidak mau masuk ke sekolah apabila fobia ini terjadi pada anak yang pemalu, kurang mau bergaul, sulit menerima orang lain selain ibu atau bapaknya, serta kurang percaya diri (ke mana-mana harus didampingi orang tuanya).
Ibu menganggap wajar dan mendiamkan anak sehingga anak tinggal lama di rumah. Namun, apa yang terjadi? Makin lama anak di rumah, anak makin takut pergi ke sekolah. Bisa juga anak takut ke sekolah setelah sekian lama di rumah karena ia membayangkan akan berhadapan dengan bberbagai macam pertanyaan dari guru, teman sekelasnya ataupun orang lain yang mengenal dirinya. Pertanyaan tersebut semakin merisaukan anak yang pemalu tadi.
Kecenderungan fobi pada sekolah, juga terdapat pada anak yang selalu dimanja oleh orang tuanya. Semua keinginannya diikuti agar anak jangan sampai frustasi. Orang tua jenis ini sangat menyayangi anaknya. Bisa jadi anak menjadi tidak mandiri, bergantung pada rumah dan keluarganya. Sehingga begitu anak masuk pada situasi yang berbeda dengan rumah seperti sekolah, maka anak menjadi merasa terancam dirinya. Ia tidak dapat seenaknya sendiri karena semua ada aturannya. Si anak yang biasa disuapi makannya sekarang harus sendiri. Kalau di rumah bisa merampas barang adiknya maka di sekolah tidak bisa begitu saja.
Ibu yang menderita fobi secara sadar atau tak sadar juga mendukung perilaku anak yang menolak ke sekolah. Ibu tipe ini, yang seharian berada di rumah mengasuh anaknya dan tidak mempunyai kegiatan apapun di luar rumah, jika ada keluhan anak yang enggan pergi ke sekolah, tidak berusaha untuk menolaknya atau memaksa si anak pergi ke sekolah. Ia malah mendukung sebab ia sendiri membutuhkan kehadiran anaknya di rumah.
Ayah juga bisa menjadi salah satu penyebab fobia pada anak, terutama terjadi pada keluarga yang sering bertengkar. Karena jenuh bertengkar denga istrinya, maka ayah akan mentolerir rengekan si anak yang tidak mau pergi ke sekolah. Ia memilih sikap ini karena menurutnya, dari pada pusing harus membujuk anaknya pergi sekolah. Hubungan yang kurang harmonis antara ayah dan ibu atau kesibukan ayah d kantor menyebabkan seorang ayah mendorong anaknya agar tetap dekat dengan ibunya. Padahal dengan terlalu dekatnya pada ibu malah dapat mengembangkan kepribadian yang dependen. Si anak menjadi penurut (mendominasi orang lain dengan dependensinya), bersikap manipulative (senang menguasai dengan berbagai akalnya), dan juga bersikap merasa kemampuannya lebih besar karena banyak dilindungi dan dipuji.
Selain faktor yang telah disebutkan di atas, ada faktor pencetus yang menyebabkan si anak menolak pergi sekolah. Faktor itu berkaitan dengan pengalaman traumatis atau pengalaman pahit anak di sekolah.
Fobia Tidak Sama Dengan Membolos
Kasus fobia anak sekolah-sekolah tidak sama dengan anak pembolos. Anak yang membolos berbeda penyebabnya dengan fobia. Anak yang membolos bisa jadi karena faktor ekonomi atau masalah rumah tangga. Orang tua tidak pernah peduli apakah anaknya masuk atau tidak ke sekolah, yang jelas anak harus membantu orang tua mencari nafkah. Akibatnya, si anak ke sekolah sekadar bersekolah saja tanpa persiapan diri untuk bersekolah.
Anak yang memiliki inteligensi yang tinggi dan rendah, juga mudah membolos. Anak yang cerdas akan enggan sekolah bila dirasakan pelajaran di sekolah kurang menantang. Pada membolos juga terlihat bahwa anak lebih suka mengerjakan pekerjaan lain dari pada belajar. Sedangkan anak dengan fobia sekolah meski tidak masuk sekolah, di rumah ia tetap belajar pelajaran yang dibberikan sekolah.
Cara Mengatasi Fobia Sekolah
Kunci utaa untuk mengatasi fobia sekolah adalah sikap orang tua. Sebaiknya orang tua jangan sedikit pun memberi peluang anak untuk tidak sekolah apa pun alasannya. Karena makin lama anak di rumah makin takut ia ke sekolah. Bagi anak yang sering terlambat, maka orang tua harus bijaksana. Orang tua dapat bekerja sama dengan guru. Terlambat pada anak yang masih duduk di TK masih ditolerir sejauh hal tersebut tidak berlarut-larut.
Kita dapat menggunakan pendekatan dengan menggunakan “hadiah” bagi anak-anak. Begitu anak mau kke sekolah maka guru atau orang tua bisa memberikan hadiah baik berupa pujian atau bintang yang disematkan pada dada si anak. Sebaiknya hilangkan pengukuhan yang menyebabkan anak akan lebih senang di rumah.
Pendekatan lain dapat juga dengan menggunakan terapi bermain. Berbagai macam tokoh boneka diberikan pada anak dan selanjutnya anak diminta mengekspresikan perasaannya pada tokoh tersebut. Dengan cara ini dapat diketahui hubungan annak dengan tokoh yang ada dan akhirnya penyebab mengapa ia takut sekolah dapat diketahui.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar