Sabtu, 13 Maret 2010

Meningkatkan Minat Baca Pada Anak

Kebanyakan orang tua menuntut agar anak genar membaca, tetapi merreka seakan-akan tidak tahu bahwa minat membaca itu tidaklah tumbuh dengan sendirinya. Lingkngan rumah amat berpengaruh dalam memunculkan minat membaca pada anak. Untuk itulah, peran orang tua sejak sedini mungkin sangat penting dalam membentuk lingkungan yang mengundang minat membaca pada anak. Bagaimanakah menciptakan lingkungan yang mengundang minat membaca pada anak?

Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun

Dua sampai tiga tahun pertama dalam kehidupan anak adalah masa perkembangan anak yang paling cepat. Dimulai dari perkembangan motorik seperti duduk, berjalan, berlari, melompat, memanjat dan mampu untuk turun-naik tangga, kemudian kemampuan anak mampu mengkoordinasikan mata-tangan merupakan faktor yang signifikan untuk anak belajar membaca, mengenal macam-macam bentuk dan huruf.

Pada masa ini pula (usia 1-3 tahun) anak, melalui sistemnya, melihat jelas efek dari bahasa yang digunakan oleh orang sekitarnya, melihat jelas adanya asosiasi yang dibuat dengan bahasa dan sikap-sikap orang di lingkungan terhadap pemahaman yang dibuatnya.

Antara usia 1-3 tahun, anak memperoleh banyak hal dari lingkungan melalui dari apa yang mereka lihat, mereka sentuh, mereka rasakan, mereka dengar dan juga mereka cium. Kesemuanya ini merupakan substansi dari proses intelektual anak. Dengan demikian yang paling disarankan pada anak di tiga tahun pertama kehidupan adalah memenuhi rasa ingin tahu dan memenuhi hasrat penjelajahannya dengan cara memberikan rangsangan. Dengan terpenuhinya kedua hal ini akan terbentuk gambaran dunia dari lingkungan yang merupakan reservoir dari pengetahuannya kelak sampai proses kematangan tiba.

Pada usia dua tahun, anak mampu “menyulap” gambaran mental yang ada di dalam otak. Manipulasi mental terhadap objek dapat dibuat tanpa hadirnya objek itu segera. Jadi, di akhir usia dua tahun, anak mulai mengembangkan proses mental atau kognitifnya. Hal ini disebut Semiotic function yang dapat diartikan sebagai kemampuan anak usia 2-4 tahun dalam membuat simbol, atau objek lainnya yang ada. Jadi, berarti pula anak saat ini mampu menyebutkan segala sesuatu yang telah dialaminya.

Teori Tentang Membaca

Sebelum pandai membaca, seorang anak harus mengerti terlebih dahulu huruf. Sesudah ia mengenal huruf, barulah ia belajar merangkaikan huruf menjadi kata-kata yang berarti. Pada akhirnya, anak memahami suatu kalimat secara keseluruhan

Budihasti (1983) mengutip pendapat Gray (dalam Dalman, 1974) menyebutkan beberapa komponen membaca, yaitu :

1. Pengenalan kata-kata

Di sini penekanannya pada pengenalan persamaan antara apa yang diucapkan dan apa yang ditulis sebagai simbol, istilahnya decoding.

2. Pengertian

Selain mengenali simbol dan dapat mengucapkan, dalam membaca yang terpenting adalah mengerti apa yang dibaca.

3. Reaksi

Diharapkan ada reaksi terhadap hal yang dibaca.

4. Penggabungan

Asimilasi ide-ide yang diharapkan dari mereka dengan pengalaman si pembaca di masa lalu.

Menurut Thomson (1970) yang dikutip Budihastuti (1983), waktu yang paling tepat untuk belajar membaca adalah saat anak duduk di TK. Pada masa ini rasa ingin tahu anak berkembang sehingga anak banyak melontarkan pertayaan-pertanyaan. Mereka juga sudah lebih siap menerima hal-hal yang dilihatnya di sekolah. Di samping itu, keterikatan anak pada hal-hal yang konkret semakin berkurang, dan sebaliknya kemampuan ereka berkembang menjadi lebih abstrak. Untuk itu, anak sudah dapat dilibatkan pada simbol-simbol.

Anak agar menaruh perhatian dan penghargaan terhadap buku.

Maka pada masa kanak-kanak awal ini anak dilatih bagaimana cara memegang buku, membuka halaman, mengenal gambar dan mengembalikan buku pada tempatnya (Pakasi, 1990 dalam Budiharti,1983).

Tahap Perkembangan Minat Baca

Yaumil Achir menguraikan dengan jelas perkembangan minat membaca pada anak sebagai berikut :

· Usia 1-3 tahun

Pada usia 1-3 tahun anak cenderung merobek kertas, untuk itu dianjurkan agar buku yang digunakan adalah dari plastik atau bahan kain yang selain kuat, tidak mudah rusak juga dapat dicuci sedangkan untuk isii bacaannya disarankan yang setiap halamannya hanya mengandung satu macam benda berikut namanya. Benda dan namanya dalam format besar dengan warna yang cerah.

Selain membeli, anda juga bisa membuat sendiri dengan memulai dari pengenalan nama anggota keluarga. Caranya adalah menempelkan foto ukuran kartu pos dan menuliskan nama yang ada dalam foto itu di sampingnya dengan memakai huruf besar semua.

cara lain yang cukup efektif adalah melalui gambar-gambar iklan, baik yang ada di majalah maupun di papan iklan di jalan-jalan. Biasanya, gambar iklan dibuat dengan huruf yang jelas dan besar-besar serta memakai warna yang mencolok. Untuk itu, pilihlah majalah atau koran yang sudah tidak terpakai. Anak pasti senang, gembira serta antusias belajar mengenal huuruf dari majalah dan koran sebab merasa dilibatkan dalam dunia orang dewasa tanpa takut dimarahi kalau robek. Yang lebih penting lagi selama proses pengenalan huruf itu, ibu atau ayah senantiasa ada di samping anak. Pemberian reward amat efektif dan paling dianjurkan agar anak tetap terangsang bermain mencari huruf-huruf pada iklan-iklan tersebut ataupun buku yang dimilikinya.

· Usia 3-5 tahun

Buku untuk anak di atas usia tiga tahun sudah bisa dengan beberapa kata (kalimat) yang merupakan gagasan. Namun, tetap dengan ilustrasi gambar yang menarik, warna yang ceria serta format yang besar. Di sini bacaan sudah dapat memancing keterlibatan emosi anak dan mudah menemukan dalam dunianya sehari-hari.

Usia 3-5 tahun anak sudah duduk di Taman Kanak-Kanak. Pengalaman mereka relatif lebih banyak demikian pula penguasaan bahasa jauh lebih baik. Sebab itu, bacaan yang diberikan bisa agak panjang. Dengan jangka konsentrasi yang lebih panjang, jenis bacaan pada anak pun lebih banyak memikat gagasan yang sedikit kompleks.

Haruslah diingat pula bahwa anak sudah lebih kritis, sehingga kita juga harus lebih serius dan hati-hati di dalam membacakan buku. Maksudnya, anak tidak lagi bisa menerima anda menggunakan bahasa sehari-hari dengan kreativitas kita sendiri. Sebaliknya, kita dituntut membaca persis sesuai dengan bahasa dalam buku. Hal ini ada baiknya, sebab anak akan mendengar langsung bahasa yang baik. Di samping itu, anak pun diperluas dan diperkaya kosa katanya melalui buku tersebut. Jenis cerita yang digemari untuk anak adalah yang bersifat fancy. Sebaiknya, ukuran buku (format) kurang lebih 21,0 x 29,7 cm

· Usia 5-7 tahun

Fokus perkembangan anak pada usia 5-7 tahun ada pada dunia akademis dan intelektual. Untuk periode ini, yang menonjol adalah banyaknya kata-kata, gagasan-gagasan, konsep-konsep yang merupakan representasi dari hal-hal yang telah dialami dan disimpan secara mental, baik melalui pengalaman atau yang diterima secara tidak langsung. Macam buku yang diberikan sudah bisa dalam format 17,6 x 25,0 cm dengan isi cerita yang matang.

· Usia 7-9 tahun

Perkembangan intelektual pada anak usia 7-9 tahun diarahkan pada bagaimana sekolah melihat sesuatu itu penting sehingga kita berupaya menyelaraskan dengan apa yang dituntut oleh sekolah. Untuk itu, buku-buku yang cocok pada anak juga merupakan sesuatu yang membantu pelajaran di sekolahnya dalam lingkup sains dan teknologi, tentang ruang angkasa, hujan, angin, suara dan sebagainya. Cerita-cerita yang merangsang imajinasi anak dan memberi kesan action juga digemari pada usia ini.

Format buku masih 17,6 x 25,0 cm dimana huruf tidak terlalu kecil dan jarak satu huruf dengan huruf lainnya tidak terlalu dekat.

Cara-Cara Mengembangkan Minat Baca Anak

1. Diperkenalkan sejak dini pada bacaan bergambar dengan warna yang menarik.

2. Untuk usia 1-3 tahun dimulai dengan membacakan cerita yang pendek dan dengan suara serta nama yang jelas.

3. Mengajar membaca lebih efektif dengan cara bermain dalam suasana yang informal.

4. Melibatkan anak dalam kegiatan sehari-hari di rumah yang mengharuskan anak menggunakan kemampuan membacanya.

5. Ajaklah anak lebih sering ke perpustakaan dan masukkanlah mereka menjadi anggota perpustakaan.

6. Sediakanlah satu pojok di rumah anda untuk menyimpan buku-buku atau majalah, serta untuk anda dapat santai membaca dengan ditemani oleh si kecil.

Peran anda sangat besar dalam pembentukan minat membaca, selain memberikan contoh bahwa anda gemar membaca dan bahwa bacaan bermanfaat bagi anda. Juga anda perlu memberi petunjuk bagaimana cara membaca yang baik. Membaca yang baik dilakukan di bawah cahaya uang terang, dalam posisi duduk, dengan jarak bacaan dan mata sejauh kurang lebih 30 cm.

Peran anda yang lain adalah membantu memilihkan buku yang baik dann sesuai bagi usia anak. Sebab melalui buku anak dapat belajar banyak bagi perkembangan dirinya. Buku juga merupakan sumber identifikasi bagi anak. Dan melalui bacaan pula anak mentransfer nilai-nilai yang belum diketahuinya melalui orang tua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar